PERERAT UKHUWAH, HINDARI FITNAH, TETAP ISTIQOMAH !! Gambar berjalan ke kanan

Kamis, 15 November 2012

Bab VII


A.               Mendengarkan Pembacaan Teks Drama  Pendek
TujuanPembelajaran:
Anda diharapkan mampu mendiskusikan isi teks drama pendek dari berbagai segi dan menyimpulkannya sesuai situasi dan konteks.
1. Mendiskusikan Isi Teks Drama
Drama merupakan mediator berekspresi diri setiap orang yang menyukai dunia akting. Namun demikian, tidak semua siswa memiliki kegemaran dalam dunia drama atau teater. Drama merupakan salah satu langkah atau cara untuk mendewasakan seseorang dalam berperilaku dan berinteraksi dengan makhluk lain dalam hidupnya. Oleh karena itu, drama sangat penting untuk dibaca, dinikmati, dan dilakukan dalam kelas sosiodrama yang efektif dan efesien. Drama dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu: tragedi (duka cerita), komedi (drama ria), melodrama, dan dagelan (farce).



B.               Membaca Cepat Teks
TujuanPembelajaran:
Anda diharapkan mampu membaca cepat teks dengan kecepatan 300 – 350 kata per menit, menemukan gagasan pokoknya, dan menjawab secara benar 75% dari seluruh pertanyaan.
1. Membaca Cepat Teks dengan Kecepatan 300-350 Kata/Menit
Membaca cepat adalah memahami suatu tulisan dengan cepat. Bersamaan membaca, pikiran pun harus memahami makna bacaan yang dibaca. Oleh karenanya, sedemikian cepatnya pikiran dan hati membaca dan memahami suatu tulisan. Ketepatan dan kecepatan membaca akan terbangun dengan sendirinya apabila sering berlatih membaca.
2. Menemukan Gagasan Pokok
Untuk dapat memahami gagasan pokok dengan cermat dan cepat Anda perlu banyak berlatih membaca. Karena setiap membaca dan memahami sebuah tulisan dengan cepat, hasilnya pun akan tepat. Langkah-langkah yang tepat dan cepat dalam membaca dan memahami maknanya adalah sebagai berikut:
a. Mempersiapkan diri secara psikologis sebelum membaca.
b. Membaca tulisan dengan tenang namun cepat.
c. Sambil membaca, memberikan tanda-tanda yang merupakan gagasan pokok dan gagasan utamanya.
d. Menyediakan stopwatch atau jam tangan untuk mengukur kecepatan dan ketepatan dalam membaca.
e. Membaca dengan penuh konsentrasi.
3. Membuat Rangkuman dari Hasil Membaca Cepat
Anda sudah bisa membaca cepat dengan kecepatan 300 - 350 kata per menit dan menemukan gagasan pokok. Langkah selanjutnya adalah merangkum. Proses merangkum dari hasil membaca cepat adalah mengumpul- kan semua gagasan-gagasan pokok pada tiap paragraf yang sudah Anda lakukan.
C.                Menulis Esai
TujuanPembelajaran:
Anda diharapkan mampu mendaftar gagasan utama tiap paragraf dan merangkum- nya, menyusun rangka esai, paragraf pembukaan, dan menuliskan isinya.
Keterampilan menulis sangat penting bagi siswa. Dengan menulis,  dapat menuangkan ide, gagasan, dan daya kreatif  dalam bentuk tulisan. Selain itu, dengan keterampilan menulis juga dapat mendatangkan keuntungan materi dan ketenaran. Esai adalah suatu jenis komposisi yang membicarakan suatu pokok masalah tunggal yang biasanya ber-angkat dari suatu pandangan pribadi penulisnya. Menulis esai berarti menyampaikan gagasan kepada pembaca agar pembaca mengetahui gagasan yang disampaikan.
1.       Membaca esai
2.       Mendaftar Gagasan Utama Tiap Paragraf
3.       Merangkum Gagasan Utama Antarparagraf
Setiap esai tentu memiliki gagasan utama yang disajikan oleh penulisnya di dalam kalimat secara jelas, padat, dan isi, meskipun esai adalah suatu gagasan utama tunggal yang diperluas melalui perincian, contoh, penjelasan, bukti, dan lain-lain. Gagasan utama tersebut  dinyatakan dalam suatu kalimat yang jelas dan padat. Untuk itu, berdasarkan catatan gagasan utama tiap paragraf tersebut, tulislah rangkumannya sehingga terbentuk gagasan utama antarparagraf.
4.       Menyusun Kerangka Paragraf
Langkah-langkah menyusun paragraf dalam menulis esai adalah sebagai berikut.
a. Menentukan judul esai.
b. Menentukan topik permasalahan yang akan dibicarakan dalam tulisan.
c. Menentukan tujuan penulisan esai.
d. Menentukan jenis esai yang akan ditulis.
e. Membuat kerangka paragrafnya.
f. Membuat paragraf pembukanya.
g. Membuat paragraf pengembangannya.
h. Membuat paragraf penutupnya.
5.       Menyusun Paragraf Pembuka
Dalam menyusun paragraf pembukaan yang diperlukan adalah pemahaman topik dan gagasan utama dari paragraf tersebut. Gagasan utama dalam sebuah paragraf merupakan penentu untuk pengembangan ide-ide penjelas lain dalam satu paragraf tersebut. Menyusun paragraf pembuka usahakan menggunakan penalaran deduktif atau induktif. Penalaran deduktif berarti pokok pikiran di awal paragraf, sedangkan paragraf induktif kesimpulan/gagasan pokok berada di akhir kalimat.

6.       Menuliskan Isi
Setelah membuat kerangka paragraf dan paragraf pembukaan, buatlah paragraf pengembangan isi dengan model hampir sama dengan paragraf pembukaan. Hanya saja dalam penulisan paragraf isi perlu menegaskan isi paragraf sebagai pesan yang akan disampaikan kepada penulisnya. Berikut ini contoh formatnya.
Gagasan utama : ....
Gagasan penjelas: ....
 Gagasan penjelas: ....
Gagasan penjelas: ....
Gagasan penjelas: ....
Kesimpulan : ....

7.       Menyusun Paragraf Penutup
Paragraf penutup merupakan kesimpulan dari esai yang telah dibuat. Salinlah di buku tugas dan cobalah menyusun paragraf penutup!
Gagasan Penjelas : ....
Gagasan Penjelas : ....
Gagasan Penjelas : ....
Gagasan Penutup/Utama/Kesimpulan: ....

8.       Memperbaiki Tulisan
Dalam menulis esai perlu diperhatikan kaidah penulisan yang baik dan benar. Baik artinya komunikatif dan benar artinya harus sesuai dengan kaidah EYD.

D.    Menemukan Unsur-unsur Intrinsik Teks Drama
Tujuanpembelajaran:
Anda diharapkan mampu menemukan unsur-unsur intrinsik dalam teks drama.
Drama adalah salah satu bentuk karya sastra yang menggambarkan kehidu- pan dengan menyampaikan konflik melalui dialog. Unsur-unsur intrinsik drama adalah sebagai berikut.
·         Plot atau kerangka cerita, merupakan jalinan cerita atau kerangka dari awal hingga akhir yang merupakan jalinan konflik antara dua tokoh yang berlawanan. Unsur-unsur plot dijelaskan di bawah ini:
1) Pelukisan awal cerita.
2) Komplikasi atau pertikaian awal.
3) Klimaks atau titik puncak cerita.
4) Resolusi atau penyelesaian.
5) Keputusan.
Plot atau kerangka cerita drama ada tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
1) Sirkuler, artinya cerita berkisar pada satu peristiwa saja.
2) Linier, artinya cerita bergerak secara berurutan dari A-Z.
3) Episodik, yaitu jalinan cerita itu terpisah, kemudian bertemu pada akhir cerita.
·          Penokohan atau perwatakan, yaitu orang yang berperan dalam drama. Perwatakan penokohan dapat dibedakan menjadi berikut ini.
1) Protagonis, yaitu tokoh yang mendukung cerita.
2) Antagonis, yaitu tokoh yang menentang cerita.
 3) Tritagonis, yaitu tokoh pembantu, baik untuk tokoh protagonis maupun antagonis.
·         Dialog, yaitu percakapan dalam drama. Dalam drama, dialog harus memenuhi dua tuntutan berikut ini:
1) Dialog harus menunjang gerak dan laku tokohnya.
2) Dialog dalam pentas harus lebih tajam daripada dialog sehari-hari.
·         Setting/landasan/tempat kejadian cerita biasanya disebut juga latar cerita. Setting biasanya mencakup hal-hal berikut.
1) Setting tempat berhubungan dengan ruang waktu, misalnya di Jawa dan tahun berapa
2) Setting waktu berarti apakah lakon terjadi di waktu siang, sore, atau malam hari.
·         Tema atau nada dasar cerita merupakan gagasan pokok yang terkandung dalam drama.
·          Amanat atau pesan pengarang yang hendak disampaikan pengarang melalui dramanya harus dicari oleh pembaca atau penonton. Amanat adalah maksud yang terkandung dalam suatu drama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar