PERERAT UKHUWAH, HINDARI FITNAH, TETAP ISTIQOMAH !! Gambar berjalan ke kanan

Kamis, 15 November 2012

Bab VIII


A.               Membicarakan Gurindam dan Relevansinya dengan Kehidupan Sehari-hari
TujuanPembelajaran:
Anda diharapkan mampu menjelaskan keterkaitan gurindam dan relevansinya dengan kehidupan sehari-hari.
1. Ciri dari Gurindam
Gurindam juga bisa disebut sajak peribahasa merupakan puisi yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Terdiri atas dua baris.
2. Rumus rima akhirnya adalah /aa/
3. Baris pertama merupakan syarat, dan baris kedua berisi akibat dari yang ditimbulkan oleh baris pertama.
4. Berisi ajaran, budi pekerti, dan nasihat keagamaan.



2. Bentuk Ajaran Moral dan Keterkaitan Gurindam dalam Kehidupan Sehari-hari
Adalah Raja Ali Haji pujangga besar yang berasal dari Riau yang mempopulerkan gurindam ke dalam sastra Melayu klasik. Kumpulan gurindamnya terkenal dengan sebutan “Gurindam Dua Belas”. Disebut gurindam dua belas karena berisi dua belas pasal dan berisi kurang lebih 64 buah gurindam.
Contoh:
Barang siapa berbuat fitnah Ibarat dirinya menentang panah
Barang siapa meninggalkan zakat Tiadalah artinya boleh berkat
Barang siapa mengenal Allah Suruh dan tegahnya tiada ia menyalah

B.               Membacakan dan Menanggapi Puisi Lama (Pantun)
TujuanPembelajaran:
Anda diharapkan mampu membacakan pantun di depan teman-teman dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang sesuai serta memperbaiki cara pembacaan berdasarkan masukan teman atau guru.
1. Membacakan Pantun dengan Lafal, Intonasi, dan Ekspresi yang Sesuai
Kegiatan membaca bertujuan untuk memahami isinya, baik membaca teks maupun membaca puisi. Khusus untuk membacakan puisi, diperlukan kemampuan membaca nyaring. Oleh karenanya, si pembaca dituntut untuk mempelajari lafal dan intonasi dengan baik. Selain itu, ekspresi juga harus disesuaikan. Maksudnya, pembaca puisi harus dapat mengungkapkan perasaan penulis dalam puisi tersebut.
2. Memperbaiki Cara Pembacaan Berdasarkan Masukan dari Teman
Pada saat Anda membacakan puisi di depan kelas, tentu teman yang lain mencatat bagaimana penampilanmu mengenai kejelasan lafal, intonasi, dan kesesuaian ekspresinya, berikut saran-saran untuk memperbaikinya. Mintalah catatan tersebut, lalu coba perbaiki lagi agar sempurna cara pembacaan puisi yang kamu lakukan. Sebaliknya, berikan catatan tersebut kepada teman yang dinilai agar lebih baik lagi cara pembacaannya.
C.                Membaca Karya Sastra Berdasarkan Periodisasi
TujuanPembelajaran:
Anda diharapkan mampu menentukan hasil-hasil karya sastra penting dan ciri-ciri tiap periodenya serta mendiskusikannya.
1. Menentukan Hasil Karya Sastra Penting dan Ciri-ciri Tiap Periode/ Angkatan
Berbicara masalah sastra tidak ada habisnya karena sastra berkembang seiring dengan perkembangan manusia. Sastra atau kesusastraan ialah hasil karya manusia yang mempergunakan bahasa sebagai alat pencurahannya, baik lisan maupun tulisan, yang dapat menimbulkan rasa indah (estetis) serta dapat menggetarkan tali jiwa pembaca atau pendengarnya. Hasil karya  sastra manusia dapat bernilai sastra apabila terdapat kesepadanan bentuk dan isi, bentuk bahasa yang baik dan indah susunannya, serta isinya dapat menimbulkan rasa keharuan dan kekaguman. Sumber karya sastra adalah kenyataan yang hidup di alam dan masyarakat. Peristiwa-peristiwa yang terjadi diangkat dan dimanifestasikan kembali dalam bentuk imajinasi, penafsiran, dan  penilaian sehingga menjadi hasil karya yang agung dan mengagumkan pembacanya
 Pada umumnya, sifat sastra banyak dipengaruhi oleh sifat masyarakat pada zamannya. Sifat masyarakat lama memengaruhi kesusastraan lama; demikian pula sifat masyarakat baru turut memengaruhi kesusastraan baru.
Sifat-sifat kesusastraan lama adalah sebagai berikut.
a. Istana sentris (cerita mengenai keluarga istana).
b. Statis (perubahannya sangat lambat).
 c. Bentuk karangan terikat pada bentuk yang sudah ada, seperti pantun dan syair.
d. Anonim (nama pengarang tidak disebutkan).
 e. Ciptaannya bersifat menghibur dan mendidik.
Sifat-sifat kesusastraan baru adalah sebagai berikut.
a. Masyarakat sentris.
b. Dinamis (berubah sesuai dengan perkembangan zaman).
c. Terlepas dari kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh orang lain dan memperlihatkan kepribadian pengarang.
d. Setiap karangan disebutkan nama pengarangnya.
2. Periodisasi Sastra Indonesia
Sampai sekarang pembabakan atau periodisasi sastra Indonesia belum terdapat kata sepakat. Setiap ahli mempunyai anggapan-anggapan yang berbeda sesuai dengan keyakinannya dan dasar pemikiran masing-masing. Para ahli yang membuat pembabakan itu antara lain adalah Ayip Rosidi, H.B. Jassin, J.S. Badudu, Nugroho Notosusanto, Simorangkir-Simanjuntak, dan Usman Effendi. Sebagai bahan perbandingan, di bawah ini diturunkan pembabakan dari setiap ahli di atas.
·         Periodisasi Sastra Menurut Ayip Rosidi
a. Masa Kelahiran atau Masa Kejadian (Awal Abad XX - 1945)
1. Periode Awal Abad XX - 1933
2. Periode 1933 - 1942
3. Periode 1942 - 1945
b. Masa Perkembangan (Sejak 1945 hingga Sekarang)
 1. Periode 1945 – 1953
2. Periode 1953 – 1960
3. Periode 1961 – Sekarang
·         Periodisasi Sastra Menurut H.B. Jassin
 a. Sastra Melayu Lama
b. Sastra Melayu Modern
1. Angkatan 20
2. Angkatan 33 atau Pujangga Baru
3. Angkatan 45
4. Angkatan 66
·         Periodisasi Sastra Menurut J.S. Badudu
a. Kesusastraan Lama dengan Angkatan Lama
1. Kesusastraan Masa Purba
2. Kesusastraan Masa Hindu-Arab
b. Kesusastraan Peralihan dengan Angkatan Peralihan
1. Abdullah bin Abdulkadir Munsji
2. Angkatan Balai Pustaka
 c. Kesusastraan Baru dengan Angkatan Baru
1. Angkatan Pujangga Baru
2. Angkatan Modern (Angkatan ‘45)
3. Angkatan Muda
·         Periodisasi Sastra Menurut Nugroho Notosusanto
a.       Sastra Melayu Lama
b.       Sastra Melayu Modern
1. Masa Kebangkitan
a) Masa Kebangkitan
b) Periode 20
c) Periode 33
d) Periode 42
2. Masa Perkembangan
a) Periode 45
b) Periode 50
·         Periodisasi Sastra Menurut Simorangkir-Simanjuntak
a. Kesusastraan Masa Lama atau Purba
b. Kesusastraan Masa Hindu/Arab
c. Kesusastraan Masa Baru
d. Kesusastraan Masa Mutakhir
·         Periodisasi Sastra Menurut Usman Effendi
a. Kesusastraan Lama (… - 1920)
b. Kesusastraan Baru (1920 – 1945)
c. Kesusatraan Modern (1945 - …)
3. Mendiskusikan Karya-karya Penting pada Periode Tersebut
Setelah Anda memahami hasil-hasil karya sastra dari masing-masing periodisasinya, diskusikan bersama kelompok Anda mengenai karya-karya yang penting, yang meliputi:
a. prosa,
 b. drama,
c. puisi

1 komentar:

  1. Betway Casino Hotel - Las Vegas - MapYRO
    Find 강릉 출장샵 a location suitable for you and 계룡 출장마사지 save 동해 출장마사지 more when you book online or on 익산 출장마사지 the map. Betway Casino Hotel in Las 경산 출장마사지 Vegas features:.

    BalasHapus